Pasar Malam

 
Malam gelap tapi bergemerlap
Hadirkan seribu cahaya dengan warnanya
Temani aku, kau, dan dia
Kalian, mereka, dan kita
Alunan musik di setiap arah
Menuntun kita ‘tuk melangkah
Tawa itu meledak seakan tak ingin terhenti
Melahap malam dengan rakusnya
Begitupun kita

Dihempas ke atas lalu ke bawah
Berteriak sejadinya tertawa sekuat tenaga
Kehabisan suara
Kita pada Kora-kora

Tawa itu tak lagi terdengar
Pipi menggelembung, mata menyipit
Rona bahagia jelas tergambar
Tampak senyum terukir halus
Pada malam yang smakin pupus
Kita duduk tapi bergerak
Dari bawah melambat ke atas
Di dalam sangkar
Atau biang lala?
Sama saja, haha

Melangkah ringan pipi mengembang
Bersama kalian di pasar malam J

Semarang, 14 April 2014
18:16

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Rakyat "Bulusan" yang Berkembang di Daerah Kudus

Hakikat Membaca Ekstensif dan Membaca Intensif

Merindu Bahu